Selasa, Mei 13, 2014

Konsep Open Source Telah Berubah?

Konsep Open Source Telah Berubah? 



Dibimbing oleh dosen yang sangat mumpuni di bidang IT memang sangat menyenangkan. Saat kita menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan teknologi mulai dari A sampai Z pasti akan dijawab. Dan penjelasannya juga mempunyai bobot alias tidak asal tahu saja, namun disertai bukti atau fakta-fakta yang cukup relevan.
Suatu saat dosen saya menjelaskan dan memberikan pemahaman mengenai konsep open source yang sebenarnya. Penjelasan tersebut berinti behwa konsep open source yang telah berubah. Dalam artian bahwa semua yang berhubungan open source saat ini tidak bisa menjamin kualitas suatu aplikasi, dan aplikasi open source sudah bergeser ke jenis enterprise.
Beliau kemudian memberi rincian, misalkan sebuah aplikasi open source yang gratis, akhirnya pengguna haruslah membayar lebih jika ingin mempunyai jaminan kualitas yang lebih baik dan powerfull. Jadi, sebagai end-user haruslah membayar beberapa dollar terlebih dahulu untuk mendapatkan sesuatu yang maksimal dari open source.
Jika ditinjau secara umum, penjelasan dari dosen saya tersebut memang cukup masuk akal. Dengan bukti, MySQL yang merupakan produk open source juga memiliki enterprise edition, yang dapat dipakai sebagai penunjang aplikasi database untuk korporat. Selain itu ada juga produk open source lain yang seperti demikian.
Namun, jika ditinjau dari aspek lain, apakah penjelasan dosen saya mengenai konsep open source yang sudah bergeser ke berbayar ini bisa dibenarkan? Tentu saja tidak. Penjelasan-penjelasan di atas memang berbasis pada sektor komersial atau penggunaan open source pada perusahaan dengan kompleksitas data tinggi.
Di sisi lain, penggunaan aplikasi free and open source dibanding aplikasi propretiary atau berbayar memang cukup menjanjikan. Misalnya di sebuah kantor yang biasa menggunakan aplikasi atau sistem berbasis proprietary lalu diganti dengan open source, sebuah percetakan dengan aplikasi grafis mahalnya diganti dengan open source atau pun usaha-usaha lain seperti warnet atau rental yang menggunakan IT. Inilah open source yang sebenarnya, disamping menjanjikan juga menguntungkan banyak pihak yang terlibat. Inkscape, Ubuntu, BlankOn, Gimp, Blender dan jasa-jasa free open source application lain.
Dengan begitu, konsep open source yang dinilai dosen saya telah bergeser ke area berbayar akan menjadi keliru saat melihat penggunaan open source di bidang-bidang yang lain seperti yang saya contohkan di atas. Terakhir yang perlu digaris bawahi adalah open source telah menyediakan sesuatu yang berbeda dari konsep proprietary, sesuatu yang dapat menjadikan pemakainya sebagai distributor bahkan pengembang yang tentunya akan sangat menarik, Open Source yang telah memberikan kebebasan bagi para pengguna dan menjadi juga menjadi ilmu yang terbuka untuk semua orang. Di sini pun saya tidak akan menyalahkan beliau yang menuturkan tentang konsep open source tersebut. Oleh karena itu, berterima kasihlah pada Open Source !

0 komentar:

Posting Komentar